Perkembangan
jaman melingkupi segala macam aspek di dalam kehidupan manusia. Mulai dari hal
yang primer hingga hal-hal tersier pun tak lepas dari pengaruh kemajuan
teknologi dan asimilasi dari pertukaran kultur masyarakat dunia. Pertukaran
nilai kultur yang disebabkan oleh globalisasi turut andil dalam trend di tengah masyarakat, mulai dari
jenis makanan, bentuk bangunan, bahkan merambah hingga gaya hidup masyarakat
Indonesia. Globalisasi pun tidak hanya membawa pertukaran nilai kultur tetapi
juga masuknya produk-produk luar negeri ke Indonesia. Hal tersebut menyebabkan
timbulnya perilaku baru di masyarakat yang akhir-akhir ini sedang hangat
diperbincangkan. Salah satu hal tersebut adalah Pomade.
Pomade
adalah salah satu varian dari minyak rambut. Varian minyak rambut meliputi
minyak, gel, pomade, dan krim. Keempat hal tersebut adalah produk yang berbeda
dan penggunaannya juga berbeda. Meskipun memiliki fungsi yang sama – untuk
mengatur penataan rambut – namun cara penggunaan dan faktor penggunaannya pun
berbeda. Pomade, dalam kategori ini, adalah varian produk yang tingkat
penggunanya sedang meningkat dalam waktu
beberapa tahun terakhir. Hal tersebut disebabkan karena varian produk pomade
adalah varian yang dianggap paling versatile
dalam mengatur penataan rambut. Produk pomade sendiri diperuntukan bagi kaum
adam dan diklasifikasikan sebagai salah satu produk ketampanan pria. Pomade
sudah ada sejak tahun 1900an di luar negeri, namun baru viral di Indonesia beberapa tahun terakhir. Pomade berbahan dasar
minyak kelapa, lanolin, wax, dan parfum. Pomade membuat rambut tampak
mengkilap, licin, rapi, lebat, dan tampak basah dan khas untuk gaya rambut rapi
dan tersisir.
Kata
pomade sendiri berasal dari bahasa Perancis Pommade
yang bila dirujuk kembali berasal dari bahasa Latin Pomum yang berarti apel. Nama tersebut digunakan karena pada jaman
dahulu salah satu bahan dasar dari pomade adalah apel yang sudah ditumbuk halus
untuk menciptakan wangi buah-buahan. Namun, dewasa ini pomade sudah menggunakan
bahan parfum dan tidak selalu wangi buah-buahan. Wangi pomade tersebut juga
menjadi salah satu faktor mengapa kaum pria kerap menggunakannya.
Tidak
seperti gel dan hairspray, pomade
tidak bisa kering dan tahan lebih lama. Pomade bersifat berminyak dan lunak
sehingga bisa bertahan meskipun terkena air atau dibilas hanya dengan air.
Namun, pomade sangat mudah dihilangkan dengan bahan pembilas kuat seperti sampo
dan sabun cuci piring meskipun di jaman modern ini sudah ada wax khusus
pembilas pomade yang sangat praktis. Karena tingkat kesulitan yang cukup tinggi
untuk membersihkan pomade, produk pomade jaman sekarang lebih cenderung
memproduksi water-based pomade dengan
lebih sedikit kandungan lilin. Produk water-based
akan lebih mudah dibersihkan/dibilas tetapi tidak memberikan tingkat
fleksibilitas dan kekuatan cengkram yang kuat seperti oil-based pomade.
Seperti
yang sudah disebutkan sebelumnya, pada dasarnya ada dua jenis pomade yang
beredar. Yang pertama adalah water-based
pomade dan yang kedua adalah petroleum-based
pomade atau yang lebih sering disebut oil-based
pomade. Kedua jenis ini memiliki karateristik yang berbeda dan keduanya
sama-sama dibutuhkan dalam situasi dan kondisi tertentu. Berikut adalah
perbedaan water-based dan oil-based pomade:
Water-based
pomade
|
Oil-based
pomade
|
Bahan dasar air
|
Bahan
dasar minyak
|
Mudah dibilas
|
Sulit dibilas
|
Fleksibilitas rendah
|
Fleksibilitas
tinggi
|
Daya cengkram lemah (light hold)
|
Daya cengkram kuat
(strong/firm hold)
|
Tabel 1.1 Perbedaan jenis pomade
Water-based
pomade sangat cocok digunakan oleh orang yang aktifitasnya
di dalam ruangan, terutama di ruangan yang dilengkapi dengan pendingin ruangan.
Hal itu disebabkan karena sifat alami dari water-based
pomade yang tidak terlalu kuat daya cengkramnya akan dibantu dengan suasana
dingin yang menambahkan daya cengkram pada pomade. Sedangkan oil-based pomade sangat cocok digunakan
oleh orang lapangan atau orang yang sering berada di luar ruangan. Cuaca yang
tidak dapat diprediksi di alam akan sangat mempengaruhi pomade itu sendiri,
apabila terlalu terik maka akan mengurangi daya cengkram dan apabila terlalu
dingin akan menyebabkan rambut menjadi terlalu kaku.
Banyak hal yang harus
diperhatikan sebelum menggunakan pomade. Hal tersebut akan sangat berpengaruh
kepada kondisi rambut dan kulit kepada dan akan menentukan penampilan seseorang
apakah akan semakin baik atau malah semakin buruk. Contohnya, orang yg memiliki
kulit berminyak tidak disarankan menggunakan pomade yang bersifat berminyak
karena akan menyebabkan kelebihan minyak di kulit kepada yang akan memperbanyak
ketombe dan membuat rambut lebih mudah rontok. Hal-hal yang harus diperhatikan
tersebut dapat dikategorikan seperti berikut:
1. Scent/Wangi
Bau yang ada pada pomade, biasanya
terbuat dari bahan dasar parfum(pomade modern) atau juga dapat ditemui bahan
dasar tumbukan halus dari buah-buahan(pomade konvesional).
2. Texture/Tekstur
Kasar atau halusnya pomade setelah
diratakan di tangan. Walaupun tidak ada patokan yang tepat untuk baik tidaknya
tekstur pomade, namun semua kembali kepada selera pengguna. Tekstur pomade
modern cenderung halus karena berpengaruh kepada aplikasi di rambut (memudahkan
aplikasi dan penataan rambut).
Berdasarkan beberapa
hal yang sudah dikemukakan sebelumnya, maka dapat ditarik suatu kesimpulan
bahwa pomade merupakan produk minyak rambut yang fungsi utamanya adalah untuk
mengatur penataan rambut. Seiring berkembangnya jaman dan kemajuan teknologi
yang semakin canggih, kini pomade memiliki lebih dari satu fungsi antara lain
membuat rambut tampak basah alami dan memberikan wangi-wangi tertentu kepada
rambut. Sehingga akan menambah ketertarikan bagi pengguna pomade itu sendiri.
Referensi:
Anonim. 2015. Pomades,
Clay, & Waxes. dalam www.the-pomp-official.com. diakses pada Kamis, 26
Mei 2016
Anonim. 2015. Pomades,
Gels, Waxes: What’s the Difference?. dalam www.pomades.com. diakses pada
Kamis, 26 Mei 2016