Banyak
bukti dari akibat ulah manusia yang mempengaruhi iklim baik dari dampak yang
sekarang maupun resiko masa depan dan ekosistem bumi. Perubahan iklim global
adalah hal yang paling berbahaya di muka bumi ini. Hal tersebut dibagi menjadi
tiga kategori yaitu
·
Temperatur yang
meningkat
·
Pola pengendapan dan
erosi yang sangat membahayakan
·
Kenaikan permukaan air
laut
Perubahan iklim global
menyebabkan perubahan-perubahan lain dalam kehidupan di bumi termasuk cara
bercocok tanam sampai kepada tanaman penghasil bahan pangan dalam menyikapinya.
Sebagai
contoh adalah masyarakat Shishmaref di Alaska yang hidup di bagian bibir
pantai. Pulau tersebut lama-kelamaan menghilang oleh karena abrasi air laut dan
perubahan iklim global yang tak hanya mempengaruhi iklim di Shishmaref tapi
juga wilayah-wilayah di lingkaran artik. Hal tersebut menyebabkan para nelayan
sulit untuk mendapatkan ikan saat memancing. Banyak juga mata air dan danau
yang mongering oleh karena perubahan iklim tersebut. Hal lain yang disebabkan
oleh perubahan iklim global adalah menipisnya lapisan es pada wilayah artik
oleh karena pemanasan global. Matahari yang panas ditambah efek rumah kaca yang
tak terkendali menyebabkan kenaikan temperatur di wilayah tersebut yang
akhirnya merembet kepada permasalahan-permasalahan lain terkait lingkungan.
Dari
contoh kasus yang ada pada kota Shishmaref di Alaska, kita dapat
membandingkannya dengan kota-kota besar seperti London, Washington D.C, New
York, Boston, dan Bombay bahwa semua kota tersebut memiliki permasalahan yang
sama, yaitu kenaikan permukaan air laut yang cukup signifikan. Lapisan es yang
semakin menipis yang menyebabkan kenaikan permukaan air laut. Sebagaimana telah
kita ketahui bahwa es terbuat dari air yang membeku dan apabila ada panas yang
cukup maka akan membuat air yang membeku tersebut menjadi air yang cair atau
bersifat liquid lagi (mengalir).
Perubahan
iklim global adalah hal yang tidak bisa diprediksi. Dari sekian banyak hal yang
tak dapat diprediksi, kemungkinan memprediksi perubahan iklim adalah hal yang
paling random karena bergantung
kepada banyak faktor, tidak hanya pada faktor manusia saja. Suatu hal yang
dapat ditarik dari permasalahan tersebut adalah kita dapat mengubah beberapa
hal yang fundamental atau mendasar dalam kehidupan kita, terutama cara
memperoleh dan mengolah energi. Mengubah cara untuk menyuplai energi demi
meminimalisir segala perubahan iklim yang bersifat negatif harus dilakukan
sesegera mungkin sebelum kita menemukan bahwa kaum manusia lah yang merusak
bumi dan hal itu bersifat irreversible.
“Never doubt that a small group of
thoughtful committed citizens can change the world; indeed, it is the only
thing that ever has.”
Margaret
Mead, 1901-1978
Penyebab terbesar dalam
perubahan iklim global ini adalah penumpukan gas karbon dioksida pada atmosfer
yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fossil dan pembakaran hutan. Bahan
bakar fossil adalah suatu bahan yang esensial untuk energy yang digunakan oleh
dunia saat ini. Sedangkan pembakaran hutan adalah suatu hal yang tak bisa lepas
dari proses pembangunan dan pengembangan infrastruktur yang terjadi pada
hari-hari ini. Kita tak dapat membuat stereotip mengenai perubahan iklim ini,
kita juga perlu memandang perlunya suplai energi bagi kelangsungan umat manusia
dan hal itu bukanlah hal yang mudah.
Banyak orang berkata
bahwa dirinya sudah menggunakan sumber energi yang lebih bersih dan alami,
namun itu hanya segelintir dari milyaran penduduk bumi ini. Apabila ada jutaan
orang melakukan hal yang sama, maka akan berdampak sangat besar dalam
mengurangi dampak buruk dari perubahan iklim global. Sebagai contoh kecil
adalah mengurangi konsumsi alat-alat listrik di rumah, maka kita dapat
menghemat penggunaan energi secara masif. Tapi sebaliknya, semakin kita tidak
peduli dengan lingkungan maka kesempatan untuk meminimalisir dampak buruk dari
perubahan iklim global akan semakin sulit, apalagi untuk menghilangkan dampak
dari perubahan iklim tersebut.
Efek dari pemanasan
global menyebar dari kutub utara hingga kutub selatan. Hal tersebut berlangsung
setiap waktu dan orang-orang mulai menyadarinya. Apabila kita mau menyadari
realita yang terjadi dan mulai peduli terhadap lingkungan sekitar, maka kita
dapat mengurangi dampak buruk dari perubahan iklim global terutama pemanasan
global. Setiap orang harus menyadari bahwa setiap makanan yang mereka makan
bukan berasal dari gudang minimarket, listrik yang mereka gunakan untuk menyalakan
alat-alat elektronik juga tidak terjadi karena kebetulan tapi ada suatu sumber
energi yang besar yang menyediakan suplai listrik tersebut. Setiap orang juga
perlu menyadari bahwa dari setiap hal kecil yang mereka lakukan dalam konsumsi
energi, akan melepaskan jumlah besar gas karbon dioksida ke atmosfer yang pada
akhirnya menyebabkan perubahan iklim global.
Tidak terlalu terlambat
bagi guru mengajarkan tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup kepada kaum
muda. Kaum muda adalah calon inovator masa depan yang akan mengembangkan
teknologi terbaru dan teknik terbaru yang dapat beradaptasi dengan iklim global
yang baru dan mampu mengurangi dampak buruk pada bumi ini. Dari usia yang muda,
akan lebih mudah membentuk kebiasaan yang baik dan menanamkan kepedulian
terhadap lingkungan sekitar.
Keyakinan bahwa manusia
mampu meminimalisir dampak yang disebabkan oleh perubahan iklim global akan
sangat berpengaruh. Manusia memiliki teknologi, inovasi, dan semangat yang kuat
untuk menyelesaikan setiap masalah yang ada pada bumi ini. Sudah tidak ada
waktu lagi untuk berdebat, waktu yang ada harus segera dimanfaatkan untuk
membuat perubahan signifikan dalam pencapaian kualitas hidup yang lebih baik
bagi anak dan cucu kita.
“Treat the earth well: it was not
given to you by your parents, it was loaned to you by your children. We do not
inherit the Earth from our ancestors, we borrow it from our children.”
Ancient
Indian Proverb
EmoticonEmoticon