Review Video AAAS Climate Change

5/17/2016 07:08:00 AM
Banyak bukti dari akibat ulah manusia yang mempengaruhi iklim baik dari dampak yang sekarang maupun resiko masa depan dan ekosistem bumi. Perubahan iklim global adalah hal yang paling berbahaya di muka bumi ini. Hal tersebut dibagi menjadi tiga kategori yaitu 
·         Temperatur yang meningkat
·         Pola pengendapan dan erosi yang sangat membahayakan
·         Kenaikan permukaan air laut
Perubahan iklim global menyebabkan perubahan-perubahan lain dalam kehidupan di bumi termasuk cara bercocok tanam sampai kepada tanaman penghasil bahan pangan dalam menyikapinya.
Sebagai contoh adalah masyarakat Shishmaref di Alaska yang hidup di bagian bibir pantai. Pulau tersebut lama-kelamaan menghilang oleh karena abrasi air laut dan perubahan iklim global yang tak hanya mempengaruhi iklim di Shishmaref tapi juga wilayah-wilayah di lingkaran artik. Hal tersebut menyebabkan para nelayan sulit untuk mendapatkan ikan saat memancing. Banyak juga mata air dan danau yang mongering oleh karena perubahan iklim tersebut. Hal lain yang disebabkan oleh perubahan iklim global adalah menipisnya lapisan es pada wilayah artik oleh karena pemanasan global. Matahari yang panas ditambah efek rumah kaca yang tak terkendali menyebabkan kenaikan temperatur di wilayah tersebut yang akhirnya merembet kepada permasalahan-permasalahan lain terkait lingkungan.
Dari contoh kasus yang ada pada kota Shishmaref di Alaska, kita dapat membandingkannya dengan kota-kota besar seperti London, Washington D.C, New York, Boston, dan Bombay bahwa semua kota tersebut memiliki permasalahan yang sama, yaitu kenaikan permukaan air laut yang cukup signifikan. Lapisan es yang semakin menipis yang menyebabkan kenaikan permukaan air laut. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa es terbuat dari air yang membeku dan apabila ada panas yang cukup maka akan membuat air yang membeku tersebut menjadi air yang cair atau bersifat liquid lagi (mengalir).
Perubahan iklim global adalah hal yang tidak bisa diprediksi. Dari sekian banyak hal yang tak dapat diprediksi, kemungkinan memprediksi perubahan iklim adalah hal yang paling random karena bergantung kepada banyak faktor, tidak hanya pada faktor manusia saja. Suatu hal yang dapat ditarik dari permasalahan tersebut adalah kita dapat mengubah beberapa hal yang fundamental atau mendasar dalam kehidupan kita, terutama cara memperoleh dan mengolah energi. Mengubah cara untuk menyuplai energi demi meminimalisir segala perubahan iklim yang bersifat negatif harus dilakukan sesegera mungkin sebelum kita menemukan bahwa kaum manusia lah yang merusak bumi dan hal itu bersifat irreversible.

“Never doubt that a small group of thoughtful committed citizens can change the world; indeed, it is the only thing that ever has.”
Margaret Mead, 1901-1978

Penyebab terbesar dalam perubahan iklim global ini adalah penumpukan gas karbon dioksida pada atmosfer yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fossil dan pembakaran hutan. Bahan bakar fossil adalah suatu bahan yang esensial untuk energy yang digunakan oleh dunia saat ini. Sedangkan pembakaran hutan adalah suatu hal yang tak bisa lepas dari proses pembangunan dan pengembangan infrastruktur yang terjadi pada hari-hari ini. Kita tak dapat membuat stereotip mengenai perubahan iklim ini, kita juga perlu memandang perlunya suplai energi bagi kelangsungan umat manusia dan hal itu bukanlah hal yang mudah.
Banyak orang berkata bahwa dirinya sudah menggunakan sumber energi yang lebih bersih dan alami, namun itu hanya segelintir dari milyaran penduduk bumi ini. Apabila ada jutaan orang melakukan hal yang sama, maka akan berdampak sangat besar dalam mengurangi dampak buruk dari perubahan iklim global. Sebagai contoh kecil adalah mengurangi konsumsi alat-alat listrik di rumah, maka kita dapat menghemat penggunaan energi secara masif. Tapi sebaliknya, semakin kita tidak peduli dengan lingkungan maka kesempatan untuk meminimalisir dampak buruk dari perubahan iklim global akan semakin sulit, apalagi untuk menghilangkan dampak dari perubahan iklim tersebut.
Efek dari pemanasan global menyebar dari kutub utara hingga kutub selatan. Hal tersebut berlangsung setiap waktu dan orang-orang mulai menyadarinya. Apabila kita mau menyadari realita yang terjadi dan mulai peduli terhadap lingkungan sekitar, maka kita dapat mengurangi dampak buruk dari perubahan iklim global terutama pemanasan global. Setiap orang harus menyadari bahwa setiap makanan yang mereka makan bukan berasal dari gudang minimarket, listrik yang mereka gunakan untuk menyalakan alat-alat elektronik juga tidak terjadi karena kebetulan tapi ada suatu sumber energi yang besar yang menyediakan suplai listrik tersebut. Setiap orang juga perlu menyadari bahwa dari setiap hal kecil yang mereka lakukan dalam konsumsi energi, akan melepaskan jumlah besar gas karbon dioksida ke atmosfer yang pada akhirnya menyebabkan perubahan iklim global.
Tidak terlalu terlambat bagi guru mengajarkan tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup kepada kaum muda. Kaum muda adalah calon inovator masa depan yang akan mengembangkan teknologi terbaru dan teknik terbaru yang dapat beradaptasi dengan iklim global yang baru dan mampu mengurangi dampak buruk pada bumi ini. Dari usia yang muda, akan lebih mudah membentuk kebiasaan yang baik dan menanamkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
Keyakinan bahwa manusia mampu meminimalisir dampak yang disebabkan oleh perubahan iklim global akan sangat berpengaruh. Manusia memiliki teknologi, inovasi, dan semangat yang kuat untuk menyelesaikan setiap masalah yang ada pada bumi ini. Sudah tidak ada waktu lagi untuk berdebat, waktu yang ada harus segera dimanfaatkan untuk membuat perubahan signifikan dalam pencapaian kualitas hidup yang lebih baik bagi anak dan cucu kita.


“Treat the earth well: it was not given to you by your parents, it was loaned to you by your children. We do not inherit the Earth from our ancestors, we borrow it from our children.”
Ancient Indian Proverb

Artikel Terkait

Previous
Next Post »