Data Spasial, Teknik Survey, dan Kontur

5/17/2016 07:33:00 AM
Pengertian data spasial adalah data yang memiliki referensi ruang kebumian (georeference) dimana berbagai data atribut terletak dalam berbagai unit spasial. Sekarang ini data spasial menjadi penting untuk berbagai macam keperluan dalam cakupan wilayah, regional, maupun nasional. Terdapat teknik untuk mendapatkan data spasial tersebut. Adapun teknik yang digunakan adalah survey lapangan, sensus, statistik, tracking, dan menggunakan inderaja atau penginderaan jauh.
·         Teknik survey lapangan termasuk pengukuran fisik (landmarks), pengambilan sampel, dan pengumpulan data non-fisik (data social, ekonomi dan budaya).
·         Teknik sensus termasuk kuisioner, wawancara dan pengamatan, pengumpulan data secara nasional dan periodik.
·         Statistik merupakan metode pengumpulan data periodic pada stasiun pengamatan dan analisis data spasial tersebut.
·         Tracking merupakan cara pengumpulan data dalam periode tertentu untuk tujuan pemantauan atau pengamatan perubahan.
·         Inderaja atau penginderaan jauh merupakan sarana untuk memperoleh suatu informasi objek, wilayah atau fenomena melalui sensor pengamat tanpa harus ada kontak langsung atau kunjungan fisik secara langsung dengan objek atau wilayah yang diamati.
Teknik survey data spasial dapat dilakukan dengan alat Geographic Positional System (GPS). Teknologi ini menggunakan pemosisian kinematik waktu nyata (RTK) untuk mencapai pemrosesan waktu nyata dari dua stasiun observasi fase pembawa, dengan presisi hingga mencapai level sentimeter. Teknologi GPS memberi manfaat berupa akurasi tinggi, mudah dioperasikanm perangkat praktis, mudah dibawa, pengukuran diintegrasikan dengan sistem koordinat WGS84, penyimpanan informasi secara otomatis, menghemat waktu proses kerja. GPS biasa digunakan mulai dari tracing jalan sampai kepada upaya memperoleh data pengukuran secara tepat pada suatu situs yang diamati.
Bentang alam geografik tidak hanya datar, memiliki ketinggian yang beragam. Hal tersebut juga harus tertuang dalam data spasial yang mencakup kelengkapan dan keakuratan informasi di lapangan. Data ketinggian yang ada diukur dan dikelola menjadi suatu informasi yang dapat disajikan bersamaan dengan data spasial yang lain tanpa harus mengganggu atau mengubah estetika dan kemudahan dalam menganalisis informasi data tersebut. Salah satu cara penyajian data ketinggian adalah menggunakan garis kontur. Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama dari suatu bidang acuan tertentu. Kontur merupakan garis-garis yang kontinu dan tidak dapat bertemu atau memotong garis kontur lainnya. Garis kontur juga tidak dapat bercabang menjadi garis kontur yang lain, kecuali pada hal kritis seperti jurang atau tebing. Berikut adalah contoh garis kontur yang diinterprestasikan menjadi bentuk ragam ketinggian yang ada pada lapangan.

Garis kontur sendiri memiliki manfaat untuk menjadi suatu bahan pertimbangan atau data spesifik mengenai suatu wilayah. Hal tersebut berhubungan dengan pengembangan dan pembangunan infrastruktur yang ada pada wilayah tersebut. Contohnya infrastruktur jalan, dalam pembangunan jalan salah satunya adalah pertimbangan garis kontur. Mempertimbangkan peta kelerengan serta panjang jalan sehingga hasil jalannya nanti akan lebih aman, ergonomis dan ekonomis.  





Sumber:

Ahadi. 2011. Ilmu Ukur Tanah. dalam www.ilmusipil.com. diakses pada Selasa, 1 Februari 2016

Aronoff, S.. 1989. Geographic Information Systems: A Management Perspective. Canadan, Ottawa : WDL Publication.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »